Gambar Sampul IPS · BAB 16 PENGENDALIAN PENYIMPANGAN SOSIAL
IPS · BAB 16 PENGENDALIAN PENYIMPANGAN SOSIAL
Sri Sudarmi

24/08/2021 15:03:35

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

PENGENDALIAN

PENYIMPANGAN SOSIAL

P

ada hakikatnya kodrat manusia

sebagai mahkluk individu memiliki

sejumlah keinginan yang bertujuan

menguntungkan dan mengutamakan diri

sendiri. Maka tidak heran jika dalam

suatu kelompok ter dapat salah satu

individu yang selalu ingin tampil menon-

jol, tidak mau kalah, pendapatnya ingin

selalu dituruti, dan ingin menang sendiri.

Tentu saja sikap seperti itu tidaklah

bijaksana, sekaligus menunjukkan

sempitnya pola pikir dan pola pandang-

nya, sebab segala sesuatu hanya diukur

menurut dirinya sendiri.

Dalam hidup bermasyarakat sangat

diperlukan kemampuan memahami

kondisi orang lain sekaligus kemampuan

memandang segala sesuatu dengan sudu t

pandang yang lebih luas. Kemampuan

tersebut ditunjukkan dalam bentuk

pengendalian diri (self contr ol). Ketidak-

mampuan seseorang mengendalikan diri

selain ditunjukkan dalam bentuk ingin

mendominasi lingkungannya, juga

diwujudkan dalam bentuk perilaku yang

cenderung emosional dan menuruti

keinginan tanpa dilandasi pola pemikiran

rasional yang akhirnya hanya berbuah

penyesalan.

Sumber:

Jawa Pos,

2008

Analisa Kuis

Pernahkah kalian melihat, membaca,

mendengar, atau bahkan mengalami sendiri

peristiwa main hakim sendiri? Apa

sebenarnya tindakan main hakim sendiri itu?

Ya, tindakan main hakim sendiri merupakan

perbuatan yang dilakukan oleh seseorang

atau sekelompok orang untuk memberikan

hukuman. Biasanya hukuman fisik

(kekerasan) terhadap orang yang diduga

melakukan tindak kejatahan tanpa melalui

proses hukum.

Menurut kalian, apakah main hakim sendiri

termasuk pengendalian sosial? Dan mengapa

tindakan main hakim termasuk melanggar

hukum, bukankah main hakim sendiri untuk

menghukum orang yang diduga sebagai

pelaku kejahatan? Coba analisalah hal

tersebut agar kalian makin tertarik

mempelajari bab berikut secara keseluruhan.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

268

Peta Konsep

Pengendalian

Penyimpangan Sosial

Pengertian

dan Ciri-ciri

Macam-

macam

Tujuan dan

Fungsi

Bentuk

Jenis

Pen

g

endalian Sosial

Upaya Pengendalian

Pen

y

im

p

an

g

an Sosial

Mem

p

ela

j

ari

Pengendalian Penyimpangan Sosial

269

A. PENGENDALIAN SOSIAL

1. Pengertian Pengendalian Sosial

Pengertian pengendalian sosial menurut beberapa ahli

sosiologi adalah sebagai berikut.

a. Menurut Bruce J. Cohen

Pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode yang

digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras

dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas tertentu.

b. Menurut Peter Ber ger

Pengendalian sosial adalah cara yang dipergunakan masyarakat

untuk menertibkan anggota yang menyimpang.

c. Menurut Joseph S. Roucek

Pengendalian sosial adalah proses terencana maupun tidak di

mana individu dibujuk, diajarkan, dan dipaksa untuk menye-

suaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok.

2. Ciri-ciri Pengendalian Sosial

Secara spesifik pengendalian sosial memiliki ciri-ciri sebagai

berikut.

a. Pengendalian sosial sebagai suatu cara, metode atau teknik

tertentu yang dipergunakan masyarakat untuk mengatasi

ataupun mencegah terjadinya penyimpangan sosial.

b. Pengendalian sosial dipergunakan untuk mewujudkan kesela-

rasan antara stabilitas dengan perubahan-perubahan yang terus

terjadi di suatu masyarakat.

c. Pengendalian sosial dapat dilakukan oleh kelompok terhadap

kelompok lain, atau oleh suatu kelompok terhadap individu.

d. Pengendalian sosial dilakukan secara timbal balik meskipun

tidak disadari oleh kedua belah pihak.

3. Tujuan Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial memiliki arti yang sangat penting bagi

kehidupan masyarakat, karena pengendalian sosial bertujuan:

a. Agar dapat terwujud keserasian dan ketenteraman dalam

mayarakat.

b. Agar pelaku penyimpangan dapat kembali mematuhi norma-

norma yang berlaku.

c. Agar masyarakat mau mematuhi norma-norma sosial yang

berlaku baik dengan kesadaran sendiri maupun dengan paksaan.

Aktivitas Mandiri

Untuk menambah

pemahaman konsep

kalian, berdasarkan

pendapat para sosio-

log, kesimpulan apa

yang dapat kalian am-

bil mengenai pengerti-

an pengendalian

sosial? Kemukakan

pendapat kalian dalam

diskusi kelas.

Aktivitas Mandiri

Untuk menambah

pengetahuan kalian,

lakukan pengamatan

terhadap lingkungan

pemukiman maupun

di lingkungan sekolah

dan temukan contoh-

contoh pengendalian

sosial. Presentasikan

penemuan kalian

dalam diskusi kelas.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

270

4. Fungsi Pengendalian Sosial

Fungsi pengendalian sosial adalah sebagai berikut.

a. Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma

sosial

Dengan adanya aturan-aturan yang diberlakukan untuk warga

masyarakat sebagai bentuk pengendalian sosial, diharapkan

masyarakat memiliki kesadaran bahwa hidup bermasyarakat

tidaklah dapat dilakukan secara seenaknya sendiri, melainkan harus

disesuaikan dengan aturan atau norma sosial, dan bukan norma

menurut dirinya sendiri.

b. Memberikan imbalan kepada war ga yang menaati norma

Dengan adanya pengendalian sosial dalam bentuk aturan atau

norma sosial, maka bagi yang melanggar akan memperoleh sanksi

(imbalan negatif) dan bagi warga yang menaati akan mendapatkan

pujian (imbalan positif). Masyarakat akan memberikan penilaian

kepada warganya bukan berdasarkan kekayaan atau penampilan

lahiriahnya saja, melainkan sejauh mana ia menaati aturan yang

berlaku di masyarakat tersebut. Meskipun ia seorang yang kaya

raya dan berpenampilan meyakinkan, akan tetapi tidak pernah

menaati aturan yang berlaku, maka ia tetap akan dicela.

Seringkali aturan yang dibuat pemerintah diabaikan begitu

saja oleh sebagian warga, maka tindakan tegas sering dilakukan

oleh aparat untuk menegakkan aturan tersebut.

c. Mengembangkan rasa malu

Budaya malu sebenarnya salah satu bentuk pengendalian

sosial yang sangat ampuh, apalagi bangsa Indonesia yang dikenal

memiliki kebudayaan yang mengutamakan perasaan. Untuk

mengatasi makin meningkatnya kasus- kasus pelanggaran hukum

pemerintah pernah membuat kebijakan untuk menayangkan wajah

koruptor dan pelaku tindak kejahatan lainnya di televisi, dengan

maksud mempermalukan pelaku kejahatan. Hal ini bertujuan agar

masyarakat jangan melakukan hal yang sama jika tidak ingin

dipermalukan di depan umum.

d. Mengembangkan rasa takut

Pada umumnya setiap aturan disertai dengan sanksi, baik

secara tertulis maupun tidak tertulis. Misalnya bagi masyarakat

adat yang melanggar tradisi akan mendapatkan sanksi dikucilkan

oleh kelompok sosialnya. Bagi orang yang menyadari bahwa

manusia hidup sebagai mahkluk sosial, dikucilkan oleh kelompoknya

merupakan suatu hukuman yang berat. Bagi yang dikucilkan, jika

ia diterima kelompok yang baru, itu pun pasti akan mengundang

Ajang Curah

Pendapat

Setiap sekolah mene-

rapkan tata tertib bagi

seluruh siswa-siswinya.

Tata tertib tersebut

merupakan bentuk

pengendalian sosial

yang diperlakukan di

sekolah. Cobalah kalian

diskusikan apa tujuan

dan manfaat konkret,

baik bagi siswa secara

pribadi maupun bagi

sekolah sebagai lemba-

ga pendidikan dengan

adanya penerapan tata

tertib tersebut.

Presentasikan pendapat

kalian dalam diskusi

kelas.

Pengendalian Penyimpangan Sosial

271

pertanyaan, mengapa ia dijauhi oleh kelompok asalnya dan dicurigai

hanya akan mencari keuntungan sendiri, sehingga kelompok

barunya tersebut belum bisa langsung menerima secara penuh.

Demikian halnya bagi masyarakat modern, pelanggaran aturan

akan dikenai sanksi hukum. Orang yang pernah menjalani hukuman,

apa pun penyebabnya akan menjadi sebuah noda. Secara normal,

tidak ada satu pun orang yang ingin dicap sebagai noda bagi

kelompok sosial mana pun, karena hal tersebut dapat merusak

citra atau nama baiknya, sehingga menghambat aktivitas sosialnya.

e. Menciptakan sistem hukum

Pengendalian sosial merupakan bentuk aturan yang

merupakan bagian dari sistem hukum. Pelaku penyimpangan sosial

selain melanggar norma juga dikategorikan melanggar hukum. Ciri

khas produk hukum adalah adanya aturan yang dilengkapi dengan

sanksi tegas.

B. UPAYA PENGENDALIAN PENYIMPANGAN

SOSIAL

Terjadinya penyimpangan sosial di tengah kehidupan

masyarakat dapat berpengaruh terhadap keteraturan sosial. Oleh

karena itu, perlu dilakukan upaya pengendalian penyimpangan sosial

seperti berikut.

1. Macam-macam Teknik/Cara Pengendalian Sosial

Ada banyak bentuk pengendalian sosial baik yang diterapkan

dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun di masyarakat luas.

a. Pengendalian sosial menurut tujuannya

Jika diklasifikasikan menurut tujuannya, pengendalian sosial

dapat dibedakan menjadi tiga, yakni tujuan kreatif, regulatif, dan

eksploratif.

1) Tujuan kreatif atau konstruktif

Suatu bentuk pengendalian sosial dikategorikan bertujuan

kreatif atau konstruktif apabila pengendalian sosial tersebut

diarahkan pada perubahan sosial yang dianggap bermanfaat.

Penerapan wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah

merupakan salah satu contoh bentuk pengendalian sosial yang

bertujuan kreatif atau konstruktif. Mengapa demikian? Karena

jika setiap penduduk menaati aturan tersebut, maka bukan saja

pemerintah yang beruntung karena memiliki sumber daya

manusia yang berpendidikan minimal setingkat SMP, akan

tetapi bagi individu yang berhasil mengikuti aturan tersebut

Ajang Curah

Pendapat

Untuk menambah

pemahaman kalian,

diskusikanlah contoh-

contoh pengendalian

sosial yang ada dalam

kehidupan masyarakat

dengan bentuk sanksi

yang dikenakan.

Presentasikan pendapat

kalian dalam diskusi

kelas.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

272

memiliki bekal pengetahuan untuk dapat memperoleh peluang

bekerja yang lebih baik bila dibanding dengan orang yang tidak

memiliki pendidikan sama sekali.

2) Tujuan regulatif

Pengendalian sosial dikategorikan bertujuan regulatif, apabila

pengendalian sosial tersebut dilandaskan pada kebiasaan atau

adat istiadat.

Misalnya pemerintah kabupaten mencanangkan

wajib jam belajar dari jam 18.00 sampai jam 21.00 bagi setiap

penduduk. Hal tersebut bertujuan mengarahkan agar warga

memiliki kebiasaan yang baik, yakni memanfaatkan waktu luang

sebelum tidur untuk belajar.

3) Tujuan eksploratif

Pengendalian sosial dikategorikan bertujuan eksploratif, apabila

pengendalian sosial tersebut dimotivasikan oleh kepentingan

diri, baik secara langsung maupun tidak. Penerapan tata tertib

di sekolah merupakan salah satu contoh pengendalian sosial

yang bertujuan eksploratif, karena tata tertib disusun dengan

tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam mempersiapkan diri

sebagai generasi muda yang berkualitas dilandasi pada

penguasan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan imtak

(keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa).

b. Pengendalian sosial menurut pelaksanaannya

Macam-macam teknik pengendalian sosial jika ditinjau dari

aspek pelaksanaannya, dapat dilakukan dengan cara kompulsi,

pervasi, persuasif, dan koersif

1) Cara kompulsi (compultion)

Pengendalian sosial secara kompulsi dilakukan dengan

menciptakan suatu situasi yang dapat mengubah sikap atau

perilaku yang negatif. Misalnya jika ada siswa yang enggan

memakai dasi, maka setiap menemui siswa yang tidak berdasi

ditegur dan dijelaskan pentingnya berdasi.

2) Cara pervasi (pervation)

Pengendalian sosial secara pervasi dilakukan dengan menyam-

paikan norma/nilai secara berulang-ulang dan terus menerus

dengan harapan norma/nilai tersebut melekat dalam jiwa

seseorang, sehingga akan terbentuk sikap seperti apa yang

diharapkan.

3) Cara persuasif/tanpa kekerasan

Pengendalian sosial cara persuasif lebih menekankan pada

usaha untuk mengajak atau membimbing berupa anjuran agar

berperilaku sesuai norma yang ada.

Pengendalian Penyimpangan Sosial

273

4) Cara coercive atau cara kekerasan/paksaan

Pengendalian cara coercive dilakukan dengan kekerasan jika

cara persuasif tidak berhasil.

c. Pengendalian sosial menurut jumlah yang terlihat

Apabila ditinjau dari aspek jumlah yang terlibat, teknik/cara

pengendalian sosial dapat dilakukan dengan cara:

1)

Pengawasan dari individu terhadap individu lainnya

.

Contohnya seorang ayah yang menasihati anaknya, seorang

teman yang menegur temannya yang telah berbuat salah, dan

lain-lain.

2)

Pengawasan dari individu terhadap kelompok

. Contohnya

seorang pelatih sepak bola yang mengarahkan tim sepak

bolanya, seorang guru yang menjelaskan materi pada murid-

muridnya, dan lain-lain.

3)

Pengawasan dari kelompok terhadap kelompok

.

Contohnya sekelompok mahasiswa KKN (kuliah kerja nyata)

sedang memberikan penyuluhan pada masyarakat.

4)

Pengawasan dari kelompok terhadap individu

. Contohnya

warga masyarakat yang mengucilkan seorang warganya yang

telah melanggar norma.

d. Pengendalian Sosial menurut Sifatnya

Menurut sifatnya, pengendalian sosial dibedakan dalam

bentuk preventif, represif, dan gabungan preventif dan represif.

1)

Pengendalian sosial preventif

Pengendalian sosial preventif yaitu usaha yang dilakukan

sebelum terjadi pelanggaran, atau bertujuan mencegah

terjadinya pelanggaran.

Rambu-rambu lalu lintas dimaksudkan sebagai upaya

pencegahan (preventif) agar tidak terjadi kekacauan dalam

lalu lintas.

2)

Pengendalian sosial r epresif

Pengendalian sosial represif yaitu usaha yang dilakukan setelah

pelanggaran terjadi, ditujukan untuk memulihkan keadaan

kepada situasi seperti sebelum terjadinya pelanggaran.

Misalnya hukuman penjara bagi pelaku kejahatan merupakan

salah satu bentuk pengendalian sosial represif. Dengan

tertangkapnya pelaku kejahatan ini situasi lingkungan

masyarakat menjadi aman dan membuat pelakunya jera.

Sumber:

Ensiklopedi Umum

untuk Pelajar

, 2005

Gambar 16.1

Berbagai

rambu- rambu lalu lintas

merupakan bentuk

pengendalian sosial preventif.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

274

3)

Pengendalian sosial gabungan antara pr eventif dan

represif

Pelaksanaan operasi tertib lalu lintas yang dilaksanakan oleh

jajaran kepolisian merupakan salah satu bentuk pengendalian

sosial bersifat preventif sekaligus represif. Mengapa demikian?

Dengan adanya operasi tertib yang dilancarkan oleh yang ber-

wajib menjadikan masyarakat waspada, sebelum mengendarai

kendaraan melengkapi surat-surat dan membekali diri dengan

pengetahuan mengenai rambu-rambu lalu lintas, sehingga tidak

akan terkena sanksi. Adapun bagi yang melakukan pelang-

garan pada saat operasi tertib tersebut akan dikenai sanksi

sesuai aturan yang berlaku, sehingga sifatnya represif.

2. Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial yang ada di masyarakat antara lain

berupa:

a. Teguran

Teguran dilakukan dari orang yang dianggap lebih berwibawa

kepada pelaku penyimpangan yang sifatnya ringan. Misalnya

seorang ibu menegur anaknya yang pulang terlambat dari jam

biasanya.

b. Fraundulens

Frauddalens adalah meminta bantuan kepada pihak lain yang

dianggap dapat mengatasi masalah.

c. Intimidasi

Intimidasi adalah bentuk pengendalian dengan disertai

tekanan, ancaman, dan menakut-nakuti.

d. Ostrasisme atau pengucilan

Tindakan pengucilan bagi pelaku penyimpangan sosial

seringkali dilakukan pada masyarakat tradisional yang masih

memegang teguh tradisi. Meski demikian bukan berarti di era

modern ini pengucilan tidak terjadi. Khususnya bagi penderita HIV/

AIDS meski tidak secara terang-terangan sebagian besar

masyarakat cenderung menghindari mereka dengan alasan takut

tertular. Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap penularan

virus HIV/AIDS membuat masyarakat menjaga jarak dengan para

penderita. Apalagi pandangan umum sering mengaitkan penderita

HIV/AIDS sebagai pelaku seks bebas dan pemakai narkoba.

Akankah kalian, bersikap demikian? Sebaiknya kalian dapat

menghindari perilaku yang demikian. Para penderita HIV/AIDS

juga manusia yang memiliki hak yang sama dengan manusia-

Pengendalian Penyimpangan Sosial

275

manusia lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya para penderita HIV/

AIDS diterima secara baik di tengah-tengah masyarakat dan sebisa

mungkin kita memberikan motivasi bagi mereka agar bersemangat

untuk terus menjalani hidunya.

e. Kekerasan fisik

Pengendalian sosial secara fisik merupakan bentuk

pengendalian dengan memberikan tekanan dan kekerasan fisik

terhadap pihak lain, seperti pemukulan, menendang, merusak, dan

lain-lain.

f. Hukuman/sanksi

Hal yang lazim dilakukan untuk mengatasi penyimpangan sosial

adalah pengenaan hukuman atau sanksi. Pemberian hukuman/

sanksi dilakukan melalui proses peradilan yang didukung berbagai

saksi serta pembelaan, sehingga hukuman/sanksi yang dijatuhkan

benar-benar memenuhi asas keadilan dan kepatutan.

g. gosip atau des as-desus

Di kalangan masyarakat, gossip atau desas- desus merupakan

bentuk pengendalian sosial yang cukup efektif. Banyak orang yang

mengurungkan niatnya untuk melakukan sesuatu karena takut

digosipkan. Apalagi hidup di kalangan masyarakat yang masih

memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan sosialnya, jika ada

perilaku yang aneh sedikit saja, akan mengundang perbincangan

umum.

3. Jenis-jenis Lembaga Pengendalian Sosial

Adapun jenis- jenis lembaga pengendalian sosial meliputi:

a. Keluarga

Keluarga merupakan lembaga pengendalian sosial primer yang

merupakan tempat pertama membetengi anggota keluarga/anggota

masyarakat untuk tidak melakukan penyimpangan sosial. Untuk

menjaga agar anak- anak dalam keluarga tidak melakukan tindakan

menyimpang dibutuhkan peran orang tua sebagai pengendali atau

pengawas terhadap perilaku anak-anak. Dalam menjalankan

perannya sebagai pengendali sosial, orang tua harus tidak bosan-

bosannya memberikan teguran kepada anak-anak yang berperilaku

tidak sesuai dengan norma sosial.

b. Kepolisian

Kepolisian bertugas memelihara keamanan dan ketertiban

umum dan mengambil tindakan terhadap orang-orang yang

melanggar aturan dan undang-undang yang berlaku. Dalam

menjalankan tugas pengendalian sosial, kepolisian melakukan

Serasi

(Serba-serbi Sosial)

Menurut pendapat

Kartini Kartono,

kekuatan hukum jauh

tertinggal jika

dibandingkan dengan

kekuatan kriminal. Hal

ini ditunjukkan dengan

makin pintarnya para

pelaku kejahatan

menyiasati hukum,

sehingga meskipun

telah melakukan tindak

kriminal tetapi terbebas

dari jeratan hukum.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

276

pemeriksaan dan penyidikan perkara terhadap saksi-saksi yang

melihat atau berada dan berkaitan dengan kejadian perkara, hingga

menetapkan status tersangka serta membuat berita acara

pelimpahan perkara ke pengadilan.

c. Pengadilan

Pengadilan menangani, menyelesaikan, dan mengadili dengan

memberikan sanksi yang tegas terhadap perselisihan atau tindakan

yang melanggar aturan dan undang-undang yang berlaku.

d. Adat

Adat istiadat berisi nilai-nilai, norma-norma, kaidah-kaidah

sosial yang dipahami, diakui, dijalankan dan dipelihara secara terus

menerus. Maka istilah adat istiadat sama artinya dengan sistem

nilai budaya.

Adat istiadat sebenarnya merupakan hukum yang mengen-

dalikan perilaku masyarakat setempat agar tidak menyimpang.

Adat sebagai alat pengendalian sosial memiliki tingkatan sebagai

berikut.

1)

Tradisi

, merupakan adat yang melembaga dan sudah berjalan

lama secara turun temurun.

2)

Upacara

, merupakan adat istiadat yang dipakai dalam meraya-

kan hal-hal yang resmi.

3)

Etiket

, adalah tata cara dalam masyarakat dan merupakan

bentuk sopan santun dalam upaya memelihara hubungan baik

antara sesama manusia.

4)

Folkways

, merupakan adat kebiasaan yang dijalankan dalam

masyarakat sehari-hari karena dianggap baik dan menyenang-

kan.

5)

Mode

, merupakan adat yang lazim berisi kebiasaaan-kebia-

saan dan bersifat hanya sementara.

e. Tokoh masyarakat

Tokoh masyarakat adalah warga masyarakat yang memiliki

kemampuan, pengetahuan, perilaku, usia atau pun kedudukan yang

oleh anggota masyarakat lainnya dianggap sebagai tokoh atau

pemimpin masyarakat. Jika terjadi penyimpangan atau perselisihan

antarwarga dapat diselesaikan oleh tokoh masyarakat tersebut.

Sumber:

Radar Solo,

7 Maret

2008

Gambar 16.2

Polisi mem-

buat berita acara tentang

kejadian penyimpangan

sosial, terutama yang

berkaitan dengan tindak

kejahatan.

Sumber:

Radar Solo,

2008

Gambar 16.3

Sri Sultan

Hamengkubuwono adalah

seorang tokoh dan pemimpin

masyarakat Jogjakarta yang

memiliki kharisma tinggi,

sehingga dihormati, disegani,

dan dipatuhi oleh masyarakat.

Serasi

(Serba-serbi Sosial)

Pada masa pemerintah-

an kolonial Belanda di

Indonesia, Van Vollen-

hoven banyak meneliti

dan menulis buku yang

berkaitan dengan hu-

kum adat di Indonesia.

Dia juga mengemuka-

kan bahwa hukum adat

memiliki kekuatan

hukum yang mengikat,

di samping hukum

kolonial Belanda. Oleh

karena itulah Van

Vollenhoven dikukuh-

kan sebagai Bapak

Hukum Adat Indonesia.

Pengendalian Penyimpangan Sosial

277

Rangkuman

™

Pengendalian sosial adalah cara yang

dilakukan untuk menjaga agar keter-

aturan sosial tetap terjaga.

™

Pengendalian sosial bertujuan :

Agar dapat terwujud keserasian dan

ketenteraman dalam mayarakat.

Agar pelaku penyimpangan dapat

kembali mematuhi norma-norma

yang berlaku.

Agar masyarakat mau mematuhi

norma-norma sosial yang berlaku

baik dengan kesadaran sendiri

maupun dengan paksaan.

™

Fungsi pengendalian sosial yaitu mem-

pertebal keyakinan masyarakat terha-

dap norma sosial, memberikan imbalan

kepada warga yang menaati norma,

mengembangkan rasa malu, mengem-

bangkan rasa takut, dan menciptakan

sistem hukum.

™

Menurut tujuannya, pengendalian sosial

dapat dibedakan menjadi tiga yakni tu-

juan kreatif, regulatif, dan eksploratif.

™

Jika ditinjau dari aspek pelaksanaannya,

teknik/cara pengendalian sosial dapat

dilakukan dengan cara kompulsi, per-

vasi, persuasif, dan koersif.

™

Menurut sifatnya, pengendalian sosial

dibedakan dalam bentuk preventif, re-

presif, dan gabungan preventif dan

represif.

™

Pengendalian sosial dapat dilakukan

dalam bentuk teguran, ostrasisme (pe-

ngucilan), fraundulens, hukuman,

kekerasan fisik, gosip, dan lain-lain.

™

Jenis- jenis lembaga pengendalian sosial

bisa berupa keluarga, kepolisian, peng-

adilan, dan tokoh masyarakat.

Petikan Ilmu

(Refleksi Diri)

Semua bentuk perilaku menyimpang pada

umumnya dilakukan karena kurangnya

kemampuan mengendalikan diri. Banyak

pelaku kriminalitas menyesali perbuatannya,

karena apa yang dilakukan hanya

berorientasi pada dirinya sendiri tanpa

memikirkan dampak dari perbuatannya

tersebut. Renungkan sejenak, apa yang akan

terjadi jika kalian hanya menuruti keinginan

tanpa memikirkan norma yang berlaku?

Misalnya saat lapar dan haus melihat

makanan dan minuman yang tersaji di

rumah makan kemudian masuk dan

menyantapnya padahal tidak membawa

uang sepeser pun. Pastinya kalian akan

dimarahi, diusir, atau bahkan dilaporkan

pada pihak yang berwajib.

Banyak peristiwa dalam kehidupan sehari-

hari yang sangat membutuhkan kemampuan

mengendalikan diri agar apa yang

dilakukan sesuai dengan nilai dan norma

sosial yang berlaku. Pengendalian diri

diperlukan oleh setiap individu. Oleh

karena itulah bentuklah ketahanan diri

dengan meningkatkan kualitas pengetahuan,

keimanan, dan kepatuhan pada norma yang

berlaku, sehingga mampu menjadi media

pengendalian diri bagi kalian. Dengan

demikian kalian akan terhindar dari

perilaku-perilaku yang menyimpang.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

278

Ayo Belajar

Aspek: Kognitif

Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.

A. Ayo, pilih jawaban yang paling tepat sesuai dengan materi

Pengendalian Sosial, untuk mengevaluasi daya serap

materimu.

1. Seorang polisi lalu lintas menilang

salah seorang pengendara motor

karena tidak mengenakan helm.

Pengendalian sosial tersebut dilakukan

dengan cara ....

a. persuasif

c. koersif

b. represif

d. kompulsi

2. Jika pengendalian sosial gagal meng-

arahkan perilaku masyarakat untuk

mematuhi nilai dan norma sosial, maka

pengendalian dapat dilakukan melalui

....

a. kekuatan dan kekuasaan

b. teguran

c . sosialisasi

d. tekanan sosial

3. Penanaman nilai- nilai persatuan, rasa

kesetiakawanan, dan cinta perdamai-

an melalui organisasi kepramukaan

merupakan salah satu cara pengen-

dalian sosial yang dilakukan melalui

sarana ....

a . sangsi

c . komunikasi

b. interaksi sosial d. pendidikan

4. Berikut contoh-contoh pengendalian

sosial yang bersifat represif,

kecuali

....

a. menjatuhkan vonis penjara seumur

hidup bagi pengedar narkoba

b. pemberlakuan denda berat bagi

pembuang sampah sembarangan

c. menghukum siswa yang membolos

sekolah

d. pendidikan moral sejak dini dalam

keluarga

5. Berikut merupakan tujuan pengen-

dalian sosial,

kecuali

....

a. mengajak masyarakat agar mema-

tuhi kaidah yang berlaku

b. mengekang masyarakat dalam

bergaul

c. memaksa masyarakat agar mema-

tuhi undang- undang

d. mengarahkan setiap perilaku in-

dividu

6. Masyarakat adat memiliki cara

pengendalian sosial melalui pengucilan

bagi pelaku penyimpangan sosial.

Cara ini sering disebut sebagai ....

a. fraundulens

c. ostrasisme

b. intimidasi

d. coercive

7. Pengendalian sosial yang dilakukan

melalui intimidasi dapat berlangsung

melalui cara berikut,

kecuali

....

a. mencemooh

b. mengancam

c. menekan

d. menakut-nakuti

8. Menjatuhkan denda kepada pelanggar

lalu lintas agar tidak mengulangi

perbuatannya merupakan bentuk

pengendalian sosial yang bersifat ....

a . temporer

c . insidental

b. represif

d. adaptif

9. Guru menegur siswanya yang tidak

mengerjakan PR merupakan contoh

pengendalian sosial yang bersifat ....

a. persuasif

c. kompulsif

b. represif

d. preventif

Pengendalian Penyimpangan Sosial

279

10. Salah satu contoh tindakan positif

sebagai sarana pengendalian sosial

adalah ....

a. isolasi bagi pelanggar norma

b. hadiah bagi siswa yang berprestasi

baik

c. gosip dan sindiran terhadap pezina

d. teguran bagi siswa yang membolos

B. Ayo, jawablah pertanyaan berikut sesuai materi

Pengendalian Sosial.

4. Sebutkan lembaga-lembaga pengen-

dalian sosial.

5. Jelaskan pengendalian sosial represif.

1. Apakah tujuan pengendalian sosial itu?

2. Bagaimanakah suatu pengendalian

sosial dapat dikategorikan bertujuan

kreatif atau konstruktif?

3. Apakah yang dimaksud dengan fraun-

dulens?

Sikap Sosial

Aspek: Afektif

Sebanyak tujuh orang pengamen

jalanan diringkus petugas dalam

operasi penyakit masyarakat (pekat)

yang digelar Polr es Sragen, Jumat (17/

11). Para pengamen jalanan itu sering

mangkal di terminal, dan stasiun yang

sebagian besar berasal dari luar

daerah.

Kapolres Sragen, AKBP Sri Handa-

yani, melalui Kabag Bina Mitra Kompol

Ruslan kepada Espos, Jumat (17/1 1),

mengatakan selam a in i, tindakan

preventif yang kami lakukan baru

sebatas pada operasi rutin yang digelar

secara berkala. Dengan tindakan itu,

ternyata j umlah p engamen j alanan

sudah berkurang banyak. Buktinya, di

sejumlah perempatan jalan kota sudah

tidak ditemukan lagi pa ra pengamen.”

Sumber:

Solo Pos,

19 November 2006

Perhatikan dan pahami artikel berkaitan dengan Pengen-

dalian Sosial berikut.

7 Pengamen Jalanan Diringkus Polisi

Berdasarkan artikel di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan

berikut di buku tugasmu.

1. Setuju atau tidakkah kalian dengan bentuk pengendalian sosial

pada kasus di atas? Jika setuju, berikan alasannya. Namun

jika tidak setuju, coba kemukakan bentuk-bentuk pengendali-

an sosial yang menurut kalian lebih tepat.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

280

2. Setuju atau tidakah kalian dengan tindakan polisi yang

membubarkan demonstrasi dengan water canon dan tembakan

gas air mata? Berikanlah alasanmu.

3. Setuju atau tidakah kalian dengan tindakan main hakim sendiri

guna memberikan efek jera pada pelaku-pelaku kejahatan

lainnya? Berikan alasannya.

Selamat mengerjakan dan semoga makin memahami

konsep pengendalian sosial.

Uji Unjuk Kerja

Aspek: Psikomotorik

• Amatilah keadaan lingkungan tempat

tinggal kalian.

• Identifikasikan bentuk-bentuk pengen-

dalian sosial terhadap perilaku menyim-

pang di kalangan remaja.

• Kemukakan pula seberapa efektifkah

bentuk-bentuk pengendalian sosial

tersebut dalam menanggulangi perilaku

remaja.

• Susunlah hasilnya dalam bentuk laporan

sederhana di buku tugas dan presen-

tasikanlah di depan kelas.

Selamat mengerjakan dan semoga

makin memahami konsep pengendalian

sosial.